Minggu, 28 Desember 2014

Gunung Bromo, Let's Go!! ( 22 - September - 2014)


Petualangan saya masih di sekitar Jawa Timur loh .. ! Siapa bilang liburan di kawasan gunung berapi menakutkan dan mahal? Ayo buang jauh-jauh pikiran semacam itu, keindahan alam Indonesia ternyata memberikan sentuhan yang unik dan khas ditiap destinasi. Gunung Bromo yang terletak di wilayah Jawa Timur menjadi salah satu dari sekian banyak obyek wisata yang patut dikunjungi pada musim liburan kali ini. 

Destinasi ini masuk dalam kawasan Taman Nasional (TN) Bromo Tengger Semeru dan sejak 2011 telah ditetapkan sebagai satu dari lima belas destinasi unggulan yang dikelola dengan Destination Management Organization (DMO) oleh Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata RI. Bromo memiliki banyak keunikan, selain masih tercatat sebagai gunung berapi aktif. 
Gunung dengan ketinggian 2.392 mdpl ini memiliki keajaiban karena terletak ditengah laut pasir Tengger dan merupakan dasar lava kaldera Tengger yang berdiameter 8–10 kilometer. Tidak hanya itu keberadaan beberapa gunung lain yang berada di kaldera Tengger seperti Gunung Batok (2.470 mdpl), Gunung Kursi (2.581 mdpl), Gunung Watangan (2.601 mdpl), dan Gunung Widodaren (2.650 mdpl) menambah keindahan ketika memandang dari view point. 
Untuk mendatangi destinasi ini tidaklah sulit, Obyek wisata alam Bromo terletak di Dusun Cemorolawang, Desa Ngadisari Kecamatan Sukapura berjarak 48 Km dari pusat Kota Probolinggo dan 20 Km dari Pusat Kecamatan Sukapura. Ada banyak tour wisata ataupun kendaraan umum yang bisa digunakan untuk menikmati keindahan kawasan Bromo. 
Untuk mendapatkan pemandangan khas Bromo, wajib hukumnya untuk bermalam karena keesokan harinya ketika pagi menjelang sudah harus bangun dan berangkat menuju view point untuk menyaksikan matahari terbit (SUNRISE). Ada banyak penginapan untuk bermalam di kawasan ini, mulai dari hotel hingga home stay, harganya pun bervariasi dan tentunya relatif murah. 
Penginapan sekelas home stay dilengkapi dengan fasilitas standar sudah bisa didaptkan dengan membayar sekitar 125.000,- hingga 200.000,- perhari, atau jika lebih ingin mendapatkan view Bromo ketika membuka pintu kamar dapat menginap di hotel dengan merogok kocek lebih yaitu sekitar 500.000,- hingga 1.500.000,- per hari. Bagi pengunjung ataupun wisatawan yang datang dalam jumlah kecil ataupun tidak menggunakan jasa tour wisata, setiba di penginapan segera mencari informasi rental/sewa mobil jeep untuk keesokan hari. 
Biaya sewa jeep saat ini sudah standar dan sama, sehingga tidak perlu khawatir jika kita (pengunjung) akan dikenakan tarif diatas normal. Untuk paket sewa jeep berkisar 250.000,- hingga 500.000,- tergantung paket yang diambil. Keindahan dan hangatnya sinar matahari pagi menjadi sajian utama dari destinasi ini. Setidaknya ada dua lokasi ataupun view point untuk menanti datangnya matahari, yaitu di Penanjakan ataupun di Seruni point. 
Kedua lokasi ini memiliki perbedaan, Penanjakan menjadi lokasi yang paling banyak didatangi wisatawan manca negara dan domestik. Jika musim liburan datang, lokasi ini akan penuh maklum panorama Bromo dengan diselimuti kabut pagi terlihat cukup jelas dari ketinggi 2770 meter. Belum lagi pantulan cahaya jatuh di sebagian sisi gunung-gungung kaldera Tengger tampak semakin indah dengan asap mengepul keluar dari kawah Bromo. 
Sedangkan jika kawasan Seruni Point merupakan alternatif baru untuk menyaksikan panorama matahari terbit, lokasinya jauh lebih dekat dari Cemoro Lawang sehingga bagi wisatawan yang bermalam di sekitar wilayah Probolinggo tidak perlu melintasi lautan pasir seperti ke puncak Penanjakan. Namun fasilitas di Seruni point tidak selengkap dan senyaman di Penanjakan dengan bangku panjangnya dan pagar pembatas. Seusai menikmati matahari terbit, jip yang telah disewa sebelumnya dapat membawa kita mengarungi lautan pasir dan mendekati Pura Poten. Pura ini terletak di tengah lautan pasir dan berada diantara kaki gunung Bromo dan Batok. Tempat suci bagi umat Hindu suku Tengger ini merupakan lokasi dilaksanakannya Upacara Kasada pada bulan Kasada saat bulan purnama. 
Setelah itu melanjutkan mengarungi lautan pasir dengan berkuda, serta mulai mendaki 223 anak tangga sampai ke tepi kawah yg masih cukup aktif. Belum puas dengan aktivitas pagi bersama Bromo, tenang saja bagi pengambil paket sewa jip secara penuh atau dengan biaya 500.000,- bisa meneruskan melihat eksotika perbukitan kecil “Teletubbies”. Penyebutan ini bukan tanpa alasan, jika kita memandang ke perbukitan hijau sekitar 8 kilometer dari Cemorolawang maka apa yang tersaji pada tayangan film televisi anak-anak di sekitar tahun 1995-2000an silam terlihat dihadapan kita. Bagaimana tidak gundukan sejumlah bukit berbentuk kubah berselimut rerumputan hijau memang mirip dengan bukit di film boneka Teletubbies. Letakknya yang agak tersembunyi di perbatasan Probolinggo-Malang-Lumajang dapat menyegarkan mata dan membawa keteduhan hati.
Nah. Tunggu apa lagi, segera buat rencana musim liburan ini ke kawasan Bromo. Namun, sebelum berangkat persiapkan pakaian hangat semacam jaket, sweter ataupun sejenisnya untuk dibawa serta. Tidak lupa bagi pengunjung yang memiliki alergi terhadap udara dingin untuk membawa obat-obatan. Hal-hal ini perlu diperhatikan mengingat temperatur di sekitar kawasan Bromo ketika malam mencapai 15-18 derajat Celcius. Bahkan menjelang dini hari hingga subuh bisa mencapai 10-14 derajat Celcius. 
Jadi tidak salah jika musim liburan kali ini berwisata di Gunung Bromo dengan segala keindahannya. Jika wisatawan mancanegara pun berbondong-bondong menikmati keindahan alam nusantara, kenapa kita justru mencari sensasi keindahan itu ke negeri tetangga. Saatnya menyemarakkan wisata domestik dengan mengunjungi destinasi Bromo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar